Rabu, 23 Juli 2014

" To My Beloved Young Sister :) "

Diposting oleh Unknown di 01.56
Adik. Mungkin beberapa dari kalian ada yang gak suka atau malah benci sama kata yang satu ini. Ya. Termasuk aku. Aku juga ngerasaain hal yang sama. Gak suka dan benci banget sama yang namanya ‘adik’. Tapi itu dulu sebelum aku sadar bahwa menjadi seorang kakak dan memiliki adik merupakan hal yang menyenangkan J ..
Dulu waktu aku tau aku mau punya adik, rasanya tuh seneeeng banget… sampek-sampek setiap mama ku ada di deket ku, perutnya selalu aku pegang. Dan aku selalu tanya, “ma kapan sih adiknya lahir? Nanti adiknya cowok apa cewek? Aku mau cewek aja ma biar bisa diajak main. Kalau cowok nanti gak bisa di ajak main. Malah di tinggal main bola terus aku nanti”.
Begitu hari kelahiran adikku tiba. Tepatnya tanggal 24 Juli 2001. Aku sampek bela-belain gak mau berangkat sekolah ( waktu itu aku sekolah TK nol besar. Umur 5 tahun) buat nyambut kelahiran adikku. Tapi gak dibolehin sama ayah sama mama juga. Alhasil aku sekolah deh hari itu.

Tepat bel pulang sekolah berbunyi. Sekitar pukul 10 pagi. Aku buru-buru keluar kelas terus nyamperin tukang becak yang biasa jemput aku buat langsung pergi ke rumah sakit secepat mungkin. Sampai dirumah sakit mama masih dikamar rawatnya. Belum masuk ruang operasi untuk oprasi Caesar.
Pukul 11.30 WIB mama dipindah ke kamar oprasi. Aku nganter sampai di depan ruang oprasi. Terus aku nunggu adiku lahir di kmar rawat mama bareng saudara sepupu.ku. rasanya lama banget nunngunya. Deg-deg gimana gitu. Sampek akhirnya pukul 12.00 WIB adik ku lahir di dunia.
Rasanya seneng banget aku,, bayi perempuan kecil, mata sedang, hidung yang sedang, rambut hitam, bibir merah tipis lengkap denga suara tangisnya itu hadir ditengah-tengah kelurga besar ku. Bagai maikat kecil yang dikirim Tuhan dari langit. Cantik. Manis. Hingga dia di beri nama Manisha Angelina Mashur.
Hari berganti hari. Tahun pun mulai berganti. Adikku beranjak tumbuh menjad balita kecil yang lucu nan menggemaskan. Pipi chubbynya, celoteh riangnya, tawanya yang meramaikan seisih rumah, tangisnya yang memecahkan keheningan malam. Yah semua itu benar-benar membuat segalanya berubah.
Perubahan yang akhirnya mejadikan kasih dan kebahagiaanku berubah menjadi iri dan benci. Ya. Iri dan benci. Karna segala hal yang dulu ku punya sendiri kini harus terbagi. Kasih sayang mama dan ayah, keluarga yang lain, tetangga, semuanya. Hingga menjadikan aku seorang kakak yang terkadang peduli, terkadanh juga benci.
Sekarang, setelah semuanya belalu. Setelah 13 tahun lamanya kehadiran adikku di kehidupanku. Baru aku menyadari betapa waktu telah begitu banyak terbuang karna kebencianku dan menjadikan jarak antara aku dan adikku begitu jauh. Sangaat jauh. Dia menjadi pribadi yang seperti sekarang dan aku yang seperti ini. Tak pernah bisa untuk akur. Meski dalam hati saling ingin berbagi dan berkasih sayang.
Hingga akhirnya tiba saat aku dan dia ahrus benar-benar terpisah oleh jarak. Tanpa ada waktu untuk merubah hubungan yang buruk ini menjdi lebih baik.  Aku yang akan melanjutkan sekolah di bangku perkuliahan dan dia yang akan melanjutkan jenjang menengah pertamanya di sebuah Pondok Pesantren. Tidak akan ada lagi keributan antara aku dan adik untuk merebutkan atau memperdebatkan suatu hal. Aku akan merindukannya.
Terlebih dari itu. Aku ingin. Benar-benar sangat ingin memanfaatkan waktu yang tersisa ini untuk menebus semua waktu yang hilang ini dengan mencurahkan segala kasih sayang yang harusnya kucurahkan padanya bertahun-tahun yang lalu. Tapi benci mengalahkan segalanya hingga sedikit sekali kasihku yang tercurah padanya.
Andai dia tahu betapa aku benar-benar sangat mencintai dan menyayanginya. Ingin menjadi kakak yang baik untuk dia. Menjadi panutannya dalam menjalani kehidupan. Menemani dia daalam segala kesulitannya. Menjadi tempatnya berlindung disaat begitu banyak bahaay diluar sana. Menjadi tempatnya berkeluh-kesah saat mendapatkan masalah.
Aku merindukan bagaimana tangisnya pecah saat aku tak ada dirumah. Bagaimana dia merengek ikut ketika aku melangakah keluar rumah. Bagaiman jailnya dia saat aku sedang mengerjakan sesuatu. Bagaiman dia selalu mencari-cari aku saat tak ada di rumah. Bagaimana dia tak mau melakukan apapun jika tak bersamaku.
Tuhan… andai dia tahu betapa aku menyayanginya dan menyesalkan segala yang telah terjadi ini. Begitu banyak waktuku yang hilang tanpa bersamanya. Begitu banyak waktu yang hilang karna rasa benci dan iri yang tak beralasan. Begitu banyak waktu yang hilang karna berada diluar bersama teman dan orang lain diluar sana tanpa pernah ada waktu khusus untuk dia.
Ah semoga akan ada waktu yang lebih banyak lagi untuk aku dan adik memperbaiki hubungan ini. Menjadi sepasang adik dan kakak yang saling sapa-menyapa, bercanda-tawa, berbagi kasih, saling menyayangi, peduli, menghormati, melengkapi dan saling  ada untuk satu sama lain. Amin. J
“Adik.. Selamat Ulang Tahun yang ke 13 tahun. Semoga penjang umur, sehat selalu. Bahagia dunia dan akhirat. Diberi rizki yang tiada henti. Diberi ilmu yang mafaat dan barokah. Jadi anak yang sholeh ya? Yang lebih baik dari Mbak. Bahagiakan mama dan ayah. Jadi anak yang berbakti. Jadi orang yang sukses. Belajar yang baik di Pondok. Belajar ilmu umum dan agama yang baik disana. Jangan ngecewain mama sama ayah ya? Mbak sayang kamu. Semoga dimana pun kamu berada, Alloh SWT selalu melindungi kamu. Amin. Amin yarobbal allamin.. J :* {}”

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Live :) :* ^_^ Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos